Selasa, 20 Januari 2009
Jumat, 16 Januari 2009
Entah kapan?
Apakah engkau tahu?
Aku di sini ... Duduk sendiri
Ditemani sinar sang bulan
dan bintang- bintang gemerlap yang tak seterang dirimu
Dan akan selalu disini ...
Menghayal kamu akan datang kepada ku
Kan menghilang kerinduanku
Dengan kehadiranmu dalam hidupku
Tak kan pernah berhenti berharap
Aku menginginkan mu
Selalu ada untukku ...itu sudah cukup
Tuk menghapus semua kehampaanku
Takkan penah mencoba tuk menyerah
Ku harap kau tau
Ku masih disini menanti dirimu
Dan tetap mengharapkan kamu datang padaku
Entah kapan?
Aku kan tetap disni?
Tetap dudu sendiri sampai kapan?
Entah sampai kapan?
By : Ghozi@54
Aku di sini ... Duduk sendiri
Ditemani sinar sang bulan
dan bintang- bintang gemerlap yang tak seterang dirimu
Dan akan selalu disini ...
Menghayal kamu akan datang kepada ku
Kan menghilang kerinduanku
Dengan kehadiranmu dalam hidupku
Tak kan pernah berhenti berharap
Aku menginginkan mu
Selalu ada untukku ...itu sudah cukup
Tuk menghapus semua kehampaanku
Takkan penah mencoba tuk menyerah
Ku harap kau tau
Ku masih disini menanti dirimu
Dan tetap mengharapkan kamu datang padaku
Entah kapan?
Aku kan tetap disni?
Tetap dudu sendiri sampai kapan?
Entah sampai kapan?
By : Ghozi@54
Di Sini
Di tempat yang sepi dan sunyi aku berada
Di tempat yang harusnya ada kamu disini
Aku disini ... dan masih disini
Bersama bulan yang menerangi
Seolah dia berkata padaku
Apa yang kamu lakukan
Mengapa hanya menunggu saja
Coba kesana dan katakan padanya isi hatimu
Tapi apakah aku mampu untuk itu
Apa hanya seperti ini yang bisa dariku
Mungkin bulan itu benar
Dan akan ku lakukan untuk bisa mewujudkan
By : Ghozi@54
Di tempat yang harusnya ada kamu disini
Aku disini ... dan masih disini
Bersama bulan yang menerangi
Seolah dia berkata padaku
Apa yang kamu lakukan
Mengapa hanya menunggu saja
Coba kesana dan katakan padanya isi hatimu
Tapi apakah aku mampu untuk itu
Apa hanya seperti ini yang bisa dariku
Mungkin bulan itu benar
Dan akan ku lakukan untuk bisa mewujudkan
By : Ghozi@54
Nyanyian detak jam nyawa bagi kita
Kau pertaruhkan nyanyiannya yuk mengarungi
Pahitnya getah dunia ini
Detik berganti menit
Menitpun berganti jam
Kau rangkai
Hari ini kau arungi penuh suka canda
Tapi begitu cepatnya hari ini menjadi bulan
Yang tak bias menghilangkan duka dan lara
Yang ada dihatimu…..kini usiamu bertambah
Akibat ulasan bulan menjadi tahun…..
Semoga hari-hari esok kau dapat merubah duka
Laramu dengan senyuman manismu
By : Sigit Pristant
Kau pertaruhkan nyanyiannya yuk mengarungi
Pahitnya getah dunia ini
Detik berganti menit
Menitpun berganti jam
Kau rangkai
Hari ini kau arungi penuh suka canda
Tapi begitu cepatnya hari ini menjadi bulan
Yang tak bias menghilangkan duka dan lara
Yang ada dihatimu…..kini usiamu bertambah
Akibat ulasan bulan menjadi tahun…..
Semoga hari-hari esok kau dapat merubah duka
Laramu dengan senyuman manismu
By : Sigit Pristant
Kerinduan tiada akhir
Semakin lama kupendam
Ku ragu dengan anganku
Bisakah harapan jadi nyata?
Akankah hanya dalam doa semata
Akankah aku bias bahagia?
Ku ingin bias memilikimu lagi
Namun keadaan yang buat tak mungkin
Saat ini ku hanya bias memandang mu
Melpaskan kerinduan dengan senyuman
Ku hanya bias memohon
Dan mengtakan……
Ku rindu kamu
By : Moicha
Semakin lama kupendam
Ku ragu dengan anganku
Bisakah harapan jadi nyata?
Akankah hanya dalam doa semata
Akankah aku bias bahagia?
Ku ingin bias memilikimu lagi
Namun keadaan yang buat tak mungkin
Saat ini ku hanya bias memandang mu
Melpaskan kerinduan dengan senyuman
Ku hanya bias memohon
Dan mengtakan……
Ku rindu kamu
By : Moicha
Birunya langit adalah kasih sayingku
Hembusan angin malam adalah salam rinduku
Seyman sang rembulan adalah peluk dan ciumku
Dan ucapan sayangku hanya terangi untukm u…..
Malam yang sunyi dan sepi ku bawa
Dalam pelukku…..terbayang wajahmu
Di lubuk jiwaku…..mungkin kau tak akan
Pernah aku miliki tapi aku harap hatimu
Masih tetap untuk ku…..
Sakarang aku hanya bias menunggu
Dan berdoa…..datanglah arti sebuah harapan
cinta…..terangilah jiwaku yang selalu
hampa dengan cahaya kesetiaan cinta dan
hiasilah istana cintaku dengan mutiara
kasih sayangmu…..
By : Pristant Sigit
Hembusan angin malam adalah salam rinduku
Seyman sang rembulan adalah peluk dan ciumku
Dan ucapan sayangku hanya terangi untukm u…..
Malam yang sunyi dan sepi ku bawa
Dalam pelukku…..terbayang wajahmu
Di lubuk jiwaku…..mungkin kau tak akan
Pernah aku miliki tapi aku harap hatimu
Masih tetap untuk ku…..
Sakarang aku hanya bias menunggu
Dan berdoa…..datanglah arti sebuah harapan
cinta…..terangilah jiwaku yang selalu
hampa dengan cahaya kesetiaan cinta dan
hiasilah istana cintaku dengan mutiara
kasih sayangmu…..
By : Pristant Sigit
Langganan:
Postingan (Atom)